Kamis, 17 Februari 2011
Nuansa Seni Dempsey Hill
Nuansa Seni Dempsey Hill
Dengarkanlah hiruk-pikuk lalu lintas yang semakin menjauh saat Anda mempercepat langkah ke sebuah tempat yang disebut Dempsey Hill. Dalam beberapa menit, suasana tenang dan berbagai tanaman hijau terbentang pada setiap langkah di Dempsey Road, mengantarkan Anda ke surga tersembunyi tepat di ambang pintu kesibukan Singapura, Orchard Road.
Bukan bukit dalam arti sebenarnya, Dempsey Hill dulunya merupakan perkebunan pala. Tempat itu juga menjadi barak bagi tentara Inggris dan markas bagi tentara muda Singapura yang mengabdi untuk wajib militer mereka pada 1970-an. Saat ini, Dempsey Hill telah berubah menjadi tempat yang populer bagi orang-orang yang ingin melarikan diri dari hiruk-pikuk kota. Arsitektur kolonialnya sangat dipelihara dengan hati-hati dan direnovasi, menciptakan suasana sederhana yang nyaman. Deretan rumah berjajar teratur, jarak rumah satu sama lain dibatasi dengan tanaman subur di sekitarnya.
"Setiap sudut pasti membawa sesuatu yang berbeda!" kata Kee Luah, PR dan Marketing Consultant Dempsey Hill. Kawasan ini, penuh dengan restoran, galeri, toko furnitur dan kebutuhan gaya hidup, bar dan kafe akan terus menghibur Anda. Dempsey Hill adalah tempat yang cocok untuk menyendiri dari hiruk-pikuk rutinitas, memikat para pelancong kreatif untuk mencari inspirasi segar. Tempat ini penuh pada jam makan siang, tapi tidak seberapa jika dibandingkan dengan suasana di malam hari.
Dempsey Hill, adalah tempat yang sempurna ketika Anda ingin menyendiri dan jauh dari hiruk-pikuk rutinitas, suasana di Dempsey dapat memikat para pelancong yang kreatif untuk mencari inspirasi segar. Para pelancong dan penduduk memenuhi tempat ini ketika makan siang, tetapi tidak seberapa jika dibandingkan dengan suasananya di malam hari.
Sebuah tempat santai populer di antara penduduk setempat, perbukitan mulai hidup menjelang malam. Mobil-mobil seperti Ferrari, Lamborghini dan BMW mulai masuk, kawasan itu mulai dipenuhi para sosialita yang siap berpesta. Tidak seperti metropolis yang klaustrofobik, orang-orang di Dempsey mengeluarkan suasana gembira yang membuat Anda merasa segar.
Terdapat lebih dari 20 restoran dan bar yang menawarkan berbagai jenis masakan dari seluruh dunia, tidak hanya pesona alam Dempsey yang dapat menambah kenikmatan pengalaman menyantap, di tempat itu kita bisa menyaksikan dimensi baru seni kuliner.
Makanan tidak hanya melibatkan rasa tetapi juga menggelitik indera kreativitas kita. Salah satunya adalah keunikan gourmet yang dimiliki The Tippling Club. Mencampurkan estetika dan sains, adalah sebuah keajaiban melihat makanan disajikan dengan cara yang tidak konvensional, namun tetap terasa lezat. Tahukah Anda bahwa bubuk mesiu bisa memuaskan lidah? Keunikan seperti itulah yang dapat Anda temukan di Dempsey Hill. Restoran The Prime Society menawarkan steak bubuk mesiu sebagai salah satu menunya yang paling populer.
Jika tertarik, Anda bisa mencoba wisata kuliner di Dempsey.
Bukit itu telah menarik perhatian banyak pemilik usaha dari seluruh dunia. Mereka yang memiliki kecenderungan menyukai kawasan Timur, Dempsey pasti akan menawan. Sebagian besar toko di sana memiliki tema Asia, menjual berbagai macam warisan Asia dari seluruh kawasan. Hampir seperti desa seni, Dempsey Hill juga jadi tempat para penggemar seni rupa nongkrong dan menengok berbagai macam karya seni dan barang antik dari seluruh dunia.
Galeri-galeri di Dempsey merupakan percampuran khas akan karya seni internasional dan menampilkan sejumlah seniman asal Cina, Indonesia, serta Vietnam. Mungkin ketenangan lokasi Dempsey Hill-lah yang membuat bukit ini memiliki atmosfer tepat untuk memfokuskan pikiran menggali inspirasi di balik karya-karya seni tersebut.
sumber : www.yahoo.com
Dengarkanlah hiruk-pikuk lalu lintas yang semakin menjauh saat Anda mempercepat langkah ke sebuah tempat yang disebut Dempsey Hill. Dalam beberapa menit, suasana tenang dan berbagai tanaman hijau terbentang pada setiap langkah di Dempsey Road, mengantarkan Anda ke surga tersembunyi tepat di ambang pintu kesibukan Singapura, Orchard Road.
Bukan bukit dalam arti sebenarnya, Dempsey Hill dulunya merupakan perkebunan pala. Tempat itu juga menjadi barak bagi tentara Inggris dan markas bagi tentara muda Singapura yang mengabdi untuk wajib militer mereka pada 1970-an. Saat ini, Dempsey Hill telah berubah menjadi tempat yang populer bagi orang-orang yang ingin melarikan diri dari hiruk-pikuk kota. Arsitektur kolonialnya sangat dipelihara dengan hati-hati dan direnovasi, menciptakan suasana sederhana yang nyaman. Deretan rumah berjajar teratur, jarak rumah satu sama lain dibatasi dengan tanaman subur di sekitarnya.
"Setiap sudut pasti membawa sesuatu yang berbeda!" kata Kee Luah, PR dan Marketing Consultant Dempsey Hill. Kawasan ini, penuh dengan restoran, galeri, toko furnitur dan kebutuhan gaya hidup, bar dan kafe akan terus menghibur Anda. Dempsey Hill adalah tempat yang cocok untuk menyendiri dari hiruk-pikuk rutinitas, memikat para pelancong kreatif untuk mencari inspirasi segar. Tempat ini penuh pada jam makan siang, tapi tidak seberapa jika dibandingkan dengan suasana di malam hari.
Dempsey Hill, adalah tempat yang sempurna ketika Anda ingin menyendiri dan jauh dari hiruk-pikuk rutinitas, suasana di Dempsey dapat memikat para pelancong yang kreatif untuk mencari inspirasi segar. Para pelancong dan penduduk memenuhi tempat ini ketika makan siang, tetapi tidak seberapa jika dibandingkan dengan suasananya di malam hari.
Sebuah tempat santai populer di antara penduduk setempat, perbukitan mulai hidup menjelang malam. Mobil-mobil seperti Ferrari, Lamborghini dan BMW mulai masuk, kawasan itu mulai dipenuhi para sosialita yang siap berpesta. Tidak seperti metropolis yang klaustrofobik, orang-orang di Dempsey mengeluarkan suasana gembira yang membuat Anda merasa segar.
Terdapat lebih dari 20 restoran dan bar yang menawarkan berbagai jenis masakan dari seluruh dunia, tidak hanya pesona alam Dempsey yang dapat menambah kenikmatan pengalaman menyantap, di tempat itu kita bisa menyaksikan dimensi baru seni kuliner.
Makanan tidak hanya melibatkan rasa tetapi juga menggelitik indera kreativitas kita. Salah satunya adalah keunikan gourmet yang dimiliki The Tippling Club. Mencampurkan estetika dan sains, adalah sebuah keajaiban melihat makanan disajikan dengan cara yang tidak konvensional, namun tetap terasa lezat. Tahukah Anda bahwa bubuk mesiu bisa memuaskan lidah? Keunikan seperti itulah yang dapat Anda temukan di Dempsey Hill. Restoran The Prime Society menawarkan steak bubuk mesiu sebagai salah satu menunya yang paling populer.
Jika tertarik, Anda bisa mencoba wisata kuliner di Dempsey.
Bukit itu telah menarik perhatian banyak pemilik usaha dari seluruh dunia. Mereka yang memiliki kecenderungan menyukai kawasan Timur, Dempsey pasti akan menawan. Sebagian besar toko di sana memiliki tema Asia, menjual berbagai macam warisan Asia dari seluruh kawasan. Hampir seperti desa seni, Dempsey Hill juga jadi tempat para penggemar seni rupa nongkrong dan menengok berbagai macam karya seni dan barang antik dari seluruh dunia.
Galeri-galeri di Dempsey merupakan percampuran khas akan karya seni internasional dan menampilkan sejumlah seniman asal Cina, Indonesia, serta Vietnam. Mungkin ketenangan lokasi Dempsey Hill-lah yang membuat bukit ini memiliki atmosfer tepat untuk memfokuskan pikiran menggali inspirasi di balik karya-karya seni tersebut.
sumber : www.yahoo.com
7 Pesona Siem Reap
7 Pesona Siem Reap
Siem Reap, kota bekas markas tentara dari negara yang dikuasai penguasa haus darah Khmer Merah, kini berkembang secara mengagumkan menjadi tujuan wisata internasional. Bahkan Siem Reap mendapatkan status sebagai Situs Warisan Dunia dari UNESCO dan salah satu dari Tujuh Keajaiban Baru Dunia. Padahal baru 20 tahun lalu daerah ini terlarang bagi wisatawan, penduduk lokalnya diteror dan dikuasai oleh ketakutan akan salah satu rezim paling kejam di dunia.
Saat ini, dengan reruntuhan kuno di wilayah Angkor Wat, Siem Reap menjadi kota yang hidup dan pada 2007 menerima kurang lebih satu juta pengunjung melalui bandara internasionalnya. Walau Angkor Wat merupakan pusat atraksi, namun bukan berarti kota Siem Reap tidak mendapat perhatian, dengan memiliki fasilitas restoran, museum dan galeri terbaik di wilayah tersebut.
Photo credits - tylerdurden1
Angkor Wat yang Mengagumkan
Angkor Wat adalah candi terbesar, paling terpelihara baik, memiliki desain paling rumit dan paling mengagumkan di Indochina, sebuah permata di mahkota kerajaan Angkor yang luas. Candi itu merupakan sumber kebanggaan nasional dan diakui secara internasional, diselubungi relief Hindu mengenai epik Ramayana. Seperti kebanyakan candi Hindu di Asia, Angkor Wat terlihat lebih indah pada saat fajar atau menjelang matahari tenggelam, ketika langit dipenuhi warna yang menonjolkan kelima menaranya.
Photo credits - taiger808
Angka Sembilan
Untuk mengenal Asia pertama-tama Anda harus memahami kepercayaan di benua tersebut, dan ini terlihat jelas di lingkungan Angkor Thom, sebuah candi yang terpaku dengan angka sembilan. Pengucapan "sembilan" serupa dengan kata "pembangunan", dan hampir semua yang ada di candi dapat disamakan ke angka ini - 54 menara yang diukir, 216 wajah di menara, 54 dewa di sebelah kiri pintu masuk, dan 54 setan di sebelah kanannya - semua angka-angka tersebut dapat ditambahkan hingga menjadi angka 9.
Photo credits - cornstaruk
Candi-candi Lain
Candi Angkor lain yang juga terkenal adalah Ta Prohm, dikelilingi oleh akar dari pohon berusia ratusan tahun. Akar pohon itu membuat Ta Prohm jadi objek foto menarik yang sukses meraih wisatawan. Bayon dikenal juga sebagai "Candi Wajah", dan ketika Anda di sana, mudah untuk mengerti mengapa nama tersebut disandang. Begitu Anda menaiki tangga batu menuju tempat suci di bagian dalam candi, ketika memandang ke atas akan tampak ratusan ukiran wajah dari batu melihat pada anda. Ada juga Banteay Srei, sebuah candi yang dipenuhi ukiran menakjubkan memenuhi setiap inci batu yang ada di sana. Bahkan dengan teknologi yang ada sekarang, hampir mustahil membuat pola-pola setepat dan serumit itu pada patung batu.
Photo credits - jimdavidson
Revitalisasi Sungai
Sekitar 50 km timur laut Siem Reap, terdapat Sungai Seribu Lingga mengalir menuju sungai Siem Reap yang di dasarnya dipenuhi dengan ukiran Lingga - simbol phallus yang sangat umum di Kamboja. Perkiraannya, ukiran-ukiran itu dibuat antara 1100-1300 untuk melambangkan kesuburan. Kini sungai itu menjadi tempat sempurna untuk menikmati keindahan tropis Siem Reap.
Photo credits - Allie_Caulfield
Tonle Sap
Siem Reap tidak hanya memiliki satu situs terkenal di dunia arkeologi, tapi juga punya salah satu danau terbesar dan paling berwarna di Asia Tenggara. UNESCO telah menetapkan Tonle Sap sebagai cagar alam biosfer, cagar alam margasatwa air yang menjadi habitat beberapa burung langka dan menjadi satu-satunya sungai di dunia yang arus airnya berubah dua kali dalam setahun.
Photo credits - Mai...
Seni Kontemporer
Seni rupa di Siem Reap sedang dalam perkembangan, Anda dapat menemukan apa saja dari suvenir murah sampai karya seni mahal. Beberapa tempat yang patut diperhatikan para pecinta seni antara lain: The McDermott Gallery, tempat fotografi kelas dunia akan
Angkor dan wilayah di sekitarnya dipamerkan; The Red Gallery, yang memiliki koleksi seni kontemporer paling beragam dari Kamboja; dan The Asia Craft Center, tempat berbagai macam kerajinan tradisional Kamboja dan Asia Tenggara berada.
Photo credits - Travel Aficionado
Arsitektur Kolonial
Siem Reap juga memiliki bangunan-bangunan era kolonial peninggalan Prancis yang kini dialihfungsikan dengan baik. Terletak di persimpangan dan bundaran tenang, bangunan-bangunan itu menjadi hotel, restoran dan galeri terbaik di Siem Reap, seperti Raffles
Grand Hotel D'Angkor, hotel termewah di kota itu yang didirikan pada 1932. Hotel itu pernah disinggahi oleh berbagai tamu VIP, termasuk Raja Norodom Sihanouk, Charlie Chaplin, Sultan Johor dan bahkan Jacqueline Kennedy.
sumber : www.yahoo.com
Langganan:
Postingan (Atom)